Sebenarnya ini adalah kisah yang dialami oleh teman penulis, teman penulis ini bisa di bilang orangnnya nyleneh, dari cara dia berpakaian bahkan dari omongannya, tapi jangan salah kalau anda sudah tahu siapa dia maka anda akan perpikiran lain
Suatu ketika waktu aku dan dia mau pergi ke banyuwangi untuk silaturahmi ke ponpes temennya dan beberapa kiai di jawa timur. Kita rencana ketemu di stasiun lempunyangan dan merencanakan untuk brangkat dengan kereta jam 8 pagi. Dia berangkat dr cilacap sekitar jam 02.30 dengan kereta dan sampai di jogja sekitar jam 6 pagi. Tp berhubung saya waktu itu dapet kerja shift malam dan waktu itu ada kerjaan yang g bisa di tinggalin maka terpaksa pulang telat dan kamipun tertinggal kereta jam 8. dan kamipun harus menunggu kereta yang jam 11 siang.
Disela-sela kita nunggu dia bercerita….
Mas tadi orang jogja gumun ndeleng aku kabeh ( heran dan melihat ke arah dia )
Tes ngapa koe koh, ( kamu habis ngapain) tanyaku?
“Tadi pas aku ngenteni njenengan. Aku kan nang mushola istirahat karo krudung sarung, nah pas ana montor mabur suarane seru banget aku langsung mlayu metu…ndeleng montor mabur endep banget…wong-wong sing nang kono pada ndeleng aku kabeh, menlah(cuek) pisan-pisan, wong nang nggonku ora nana montor mabur sing endep banget”
Aku tertawa dan bilang “ dasar luh“, dan dalam batin aku berkata “ mereka heran karena di kota jogjakarta, kota pelajar yang bisa dibilang sudah lumayan maju masih ada aja orang yang seperti ini orang langka dan perlu di lestarikan” hahaahaa
Suatu ketika waktu aku dan dia mau pergi ke banyuwangi untuk silaturahmi ke ponpes temennya dan beberapa kiai di jawa timur. Kita rencana ketemu di stasiun lempunyangan dan merencanakan untuk brangkat dengan kereta jam 8 pagi. Dia berangkat dr cilacap sekitar jam 02.30 dengan kereta dan sampai di jogja sekitar jam 6 pagi. Tp berhubung saya waktu itu dapet kerja shift malam dan waktu itu ada kerjaan yang g bisa di tinggalin maka terpaksa pulang telat dan kamipun tertinggal kereta jam 8. dan kamipun harus menunggu kereta yang jam 11 siang.
Disela-sela kita nunggu dia bercerita….
Mas tadi orang jogja gumun ndeleng aku kabeh ( heran dan melihat ke arah dia )
Tes ngapa koe koh, ( kamu habis ngapain) tanyaku?
“Tadi pas aku ngenteni njenengan. Aku kan nang mushola istirahat karo krudung sarung, nah pas ana montor mabur suarane seru banget aku langsung mlayu metu…ndeleng montor mabur endep banget…wong-wong sing nang kono pada ndeleng aku kabeh, menlah(cuek) pisan-pisan, wong nang nggonku ora nana montor mabur sing endep banget”
Aku tertawa dan bilang “ dasar luh“, dan dalam batin aku berkata “ mereka heran karena di kota jogjakarta, kota pelajar yang bisa dibilang sudah lumayan maju masih ada aja orang yang seperti ini orang langka dan perlu di lestarikan” hahaahaa
Posting Komentar